Untuk mempersiapkan masyarakat lokal untuk menyambut tamu dan wisatawan mancanegara, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mengambil langkah strategis (wisman).
Membangun “Kampung Inggris” di wilayah IKN adalah salah satu upaya yang tengah disiapkan.

Otorita IKN akan membiasakan warga menggunakan bahasa Inggris setiap hari melalui pelatihan komprehensif dengan bekerja sama dengan pihak yang berpengalaman.
Menurut Suwito, Direktur Pelayanan Dasar Otorita IKN, fasilitas tersebut akan menjadi pusat “Kampung Inggris” di lahan seluas dua hektar di Desa Semoi Dua, Kecamatan Sepaku.
Namun, Suwito menyatakan bahwa visi Otorita IKN lebih dari sekadar lokasi terpusat. Otorita bercita-cita menjadikan seluruh desa di sekitar IKN sebagai area yang fasih berbahasa Inggris.
Selasa, 5 Mei 2025, Suwito menyatakan bahwa ada lahan seluas 2 hektar di Desa Semoi Dua, Kecamatan Sepaku, kawasan IKN untuk persiapan pusat Kampung Inggris. Namun, untuk kawasan Kampung Inggris, kami ingin seluruh desa, bukan hanya lahan 2 hektare itu.
Suwito menyatakan bahwa tujuan pembentukan “Kampung Inggris” adalah untuk membantu Otorita IKN mengajarkan bahasa Inggris kepada warga setempat.
Sehingga penduduk lokal dapat berkomunikasi dalam bahasa internasional dengan lancar, pembelajaran akan berpusat pada percakapan.
Papárnya menyatakan, “Kami juga akan mengajak tamu asing yang datang ke IKN untuk mengunjungi Kampung Inggris dan mengupayakan mereka untuk berinteraksi dengan penduduk setempat, sehingga warga lokal akan lebih lancar berbicara bahasa Inggris.”
Ini adalah bagian dari komitmen Otorita IKN untuk menerapkan Trigatra Bangun Bahasa, yang mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing. Inisiatif pembentukan “Kampung Inggris” ini merupakan bagian dari komitmen ini.
Suwito menyatakan bahwa IKN mengusung visi kota dunia untuk semua, sehingga menerapkan tiga konsep pendekatan dalam proses pembangunannya: kota hutan (forest city), kota spons (sponge city), dan kota cerdas (smart city).
Suwito menjelaskan bahwa Otorita IKN terus memprioritaskan penggunaan bahasa Indonesia dalam interaksi sehari-hari, seperti menamai tempat dan membuat peta di wilayah IKN.
Oleh karena itu, Otorita IKN memprioritaskan pelestarian bahasa daerah. Ini ditunjukkan dengan melakukan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah seperti lomba pidato yang menggunakan bahasa daerah, terutama bahasa Suku Balik, yang merupakan penduduk asli Sepaku.
Suwito menyimpulkan, “Meskipun IKN merupakan kota internasional yang akan banyak dikunjungi orang asing, termasuk wisman, maka salah satu cara yang kami tempuh untuk menguasai bahasa asing adalah dengan membentuk Kampung Inggris.”