Penjualan Mobil: Pemerintah harus memberikan insentif untuk meningkatkan penjualan mobil; sayangnya, insentif ini hanya berlaku untuk kendaraan listrik dan hybrid.
Penjualan mobil di Indonesia turun 13,9 persen pada tahun 2024, mencapai 865.723 unit.

Untuk meningkatkan penjualan mobil, pemerintah harus memberikan insentif. Sayangnya, insentif ini hanya ditujukan untuk kendaraan listrik dan hybrid.
Industri pembuatan mobil dan sektor lain semakin menghadapi tantangan karena situasi penjualan yang menurun dan kebijakan yang hanya berlaku singkat.
Menurut Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pelaku industri membutuhkan kebijakan yang konsisten dan berlaku untuk jangka waktu yang lama.
Kebijakan pemerintah harus berlangsung lama, bukan hanya setahun, dua tahun, atau tiga tahun. Karena itu, investor tidak tertarik untuk investasi di Indonesia.
Akibat perubahan regulasi yang cepat, investasi dalam fasilitas produksi Kukuh dan penanaman modal untuk model baru juga melambat.
Salah satu contohnya adalah model kendaraan LCGC, yang saat ini hanya tersisa tiga merek, dan telah lama menjadi inovasi.
Mungkin untuk mengubah model teknologi, tetapi mempertahankan regulasi yang konsisten dan bertahan lama dapat membantu meningkatkan inovasi dan penjualan.
Dia mematikan modelnya dan membiarkan hal itu terjadi, yang merusak kita juga. Sebaliknya, LCGC adalah peningkatan dan tidak bergantung pada model teknologi semacam itu. Upgrade diperlukan. Apakah mereka memperkenalkan LCGC hybrid? Itu akan menarik jika ada insentif untuk LCGC hybrid. Kukuh menjelaskan, “Memberikan kesempatan masyarakat yang jauh lebih luas untuk kontribusi di sana gitu.”

















