Pemerintah DPRD Kalteng mendorong pemerintah kabupaten dan kota untuk lebih serius mengeksplorasi potensi SDA melalui hilirisasi. Hal ini dianggap penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan.
Bryan Iskandar, Sekretaris komisi III DPRD Kalteng, menekankan fakta bahwa banyak kekayaan alam Kalteng selama ini hanya diekspor sebagai bahan mentah tanpa nilai tambah. Dianggap merugikan daerah karena tidak memberikan kontribusi terhadap lapangan kerja dan penerimaan.

Bryan mengatakan pada hari Minggu (1/6/25), “Kita punya potensi besar, seperti kelapa sawit, karet, rotan, dan pertambangan. Tapi selama belum masuk hilirisasi, manfaatnya untuk masyarakat masih sangat terbatas.”
Ia berpendapat bahwa, selain dapat meningkatkan nilai ekonomi produk lokal, pengembangan industri hilir akan mendorong pertumbuhan industri turunan, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, dan meningkatkan posisi Kalteng dalam rantai pasokan nasional.
Untuk itu, dia mendorong pemerintah daerah untuk melakukan hal-hal nyata, seperti membangun kawasan industri terpadu dan infrastruktur pendukung untuk investor yang ingin berinvestasi di sektor hilir.
“Perlu ada roadmap yang jelas. Jangan hanya wacana. Harus ada insentif, regulasi yang mendukung, dan sinergi antarinstansi agar hilirisasi benar-benar berjalan.”
Selain itu, ia berharap pemerintah provinsi dapat berperan sebagai koordinator, terutama dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kebijakan hilirisasi ini antara pusat dan daerah.
DPRD Kalteng meminta agar pemerintah daerah mendorong hilirisasi SDA untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.