Setelah banjir bandang melanda Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, organisasi perangkat daerah (OPD) terkait diminta untuk segera mengerahkan alat berat untuk melakukan normalisasi sungai di Desa Wombo, Kecamatan Tanantovea.
Selasa, Bupati Donggala Vera Elena Laruni mengatakan saat meninjau lokasi banjir di Wombo Kalonggo di Donggala, “Saya sudah melakukan pengerahan alat berat ke lokasi banjir untuk melakukan normalisasi daerah aliran sungai di wilayah terdampak banjir.”

Rombongan Bupati Donggala menuju Wombo Induk dan Wombo Kalonggo, dua lokasi banjir.
Dia mengatakan, “Kedatangan saya ini untuk memastikan warga Wombo Induk dan Kalonggo tetap aman setelah banjir bandang”.
Ia menyatakan bahwa masyarakat mencari tempat yang lebih aman untuk sementara waktu.
“Pemerintah daerah saat ini sudah melakukan tindakan penanggulangan bencana respons cepat di Tanantovea,” katanya.
Vera mengatakan bahwa dua warga Desa Wombo Kalonggo masih hilang hingga saat ini.
Dia menyatakan bahwa dua warga yang hilang terbawa arus dan saat ini sedang dicari oleh tim BPBD setempat berdasarkan laporan masyarakat.
Menurut informasi yang dikumpulkan oleh BPBD Sulteng pada pukul 22.20 Wita, banjir mengakibatkan kerusakan pada 350 rumah warga dan berbagai fasilitas umum, termasuk satu jembatan yang putus total. Banjir juga mengakibatkan kerusakan pada satu unit TK, SD, SMP, dan madrasah.
Banjir bandang membuat seratus kepala keluarga mengungsi. Mereka mengungsi ke rumah keluarga masing-masing di mana mereka dapat tetap aman dari bencana.