Selama kunjungannya ke Sorong, Papua Barat Daya, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, menegaskan komitmen kuat untuk meningkatkan sektor pariwisata melalui pembangunan sumber daya manusia lokal.
Ia menyampaikan banyak pesan strategis selama kunjungannya, terutama mengenai kontribusi yang dapat diberikan kepada generasi muda Papua Barat Daya dan Raja Ampat dalam pembangunan pariwisata nasional.

Saya meminta kuota khusus untuk anak-anak Papua Barat Daya, terutama Raja Ampat, untuk masuk ke Politeknik Pariwisata (Poltekpar) di seluruh Indonesia. Dalam pernyataan resmi yang dikirimkan kepada RRI.co.id pada hari Minggu (1/6/2025), Chusnunia menyatakan bahwa ini wajar karena kami menempatkan Raja Ampat sebagai salah satu dari empat destinasi utama nasional.
Ia menekankan perbedaan antara status Raja Ampat sebagai destinasi utama dan jumlah anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan yang masih dianggap rendah.
Karena itu, Chusnunia menyarankan untuk mendirikan Poltekpar baru di Papua Barat Daya untuk meningkatkan pariwisata lokal dan meningkatkan kuota pendidikan.
Chusnunia menyatakan, “Warga lokal diberikan kuota khusus untuk menjadi mahasiswa Poltekpar sebelum ada Poltekpar di sini agar nantinya dapat mengimplementasikan ilmunya di kampung halaman mereka.”
Chusnunia juga khawatir tentang pertambangan nikel di dekat kawasan wisata Raja Ampat.
Ia meminta pemerintah mempertimbangkan kembali izin pertambangan, terutama jalur yang menghubungkan tambang ke smelter. Ini karena dapat merusak ekosistem laut dan terumbu karang, yang merupakan daya tarik utama para pelancong bawah laut.
“Raja Ampat adalah surga petualangan, terutama diving dan snorkeling. Karena itu, kita perlu mendorong pelatihan dan alokasi anggaran untuk mencetak penyelam profesional dari warga lokal. Ini penting agar manfaat pariwisata benar-benar dirasakan masyarakat.”
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Komisi VII untuk memastikan pembangunan yang adil, inklusif, dan berbasis potensi lokal, khususnya di wilayah timur Indonesia dalam hal pariwisata dan sumber daya alam.