Pada Jumat siang, suasana di Simpang Lima DPRD Provinsi Sumatera Selatan tampak berbeda. Puluhan mahasiswa dari Komunitas Mahasiswa Papua Se-Sumatera melakukan demonstrasi damai dengan nama “Catatan Gelap HAM Papua” untuk menyuarakan keinginan mereka tentang keadaan hak asasi manusia di Papua.
Mahasiswa Papua yang kuliah di perguruan tinggi di Sumatera ini tergabung dalam massa aksi ini untuk menyuarakan keresahan mereka dan menuntut agar pemerintah pusat memperhatikan masalah kemanusiaan. Mereka memberikan orasi dan poster dengan pesan-pesan moral dan ajakan untuk berpikir positif bagi semua orang di negara ini.

Polrestabes Palembang mengawasi langsung aksi tersebut, dengan mengerahkan personel untuk menjaga keamanan sejak pagi hari. Sangat menarik bahwa pengamanan dilakukan dengan cara yang humanis dan persuasif. Ini menunjukkan komitmen Polri untuk menjaga demokrasi dan melindungi hak konstitusional setiap warga negara untuk menyuarakan pendapat mereka di depan umum.
“Kami hadir untuk memastikan situasi tetap aman dan kondusif, serta agar adik-adik mahasiswa dapat menyampaikan aspirasinya secara bebas namun tertib,” kata salah satu perwira yang bertugas dari Kapolrestabes Palembang.
Situasi terpantau kondusif dan terkendali selama aksi berlangsung. Tidak ada insiden anarkis atau bentrokan antara peserta aksi dan petugas keamanan. Para mahasiswa menunjukkan kedewasaan mereka saat berdemonstrasi dengan mengikuti arahan dan imbauan petugas dengan baik.
Sebagai upaya meningkatkan transparansi dan pelaporan operasi institusi, tim humas Polrestabes Palembang memotret dan merekam proses pengamanan serta dinamika aksi di lapangan.
Polrestabes Palembang mengapresiasi sikap damai dan tertib para mahasiswa. Mereka berharap cara yang damai untuk menyampaikan aspirasi ini dapat menjadi contoh bagi kelompok masyarakat lainnya dan menunjukkan bahwa polisi siap bekerja sama dengan masyarakat untuk menjaga ruang demokrasi yang sehat.
Hubungan antara anggota mahasiswa dan aparat keamanan tetap terjalin dalam suasana saling menghargai setelah operasi sore hari berakhir tanpa gangguan ketertiban umum. Kegiatan ini menunjukkan bahwa aspirasi dapat disampaikan tanpa menggunakan kekerasan dan keamanan dapat diwujudkan tanpa mengancam.