Pada hari Rabu, 28 Mei, Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, memimpin langsung Apel Kesiapsiagaan Pengendalian dan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah.
Menurut perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim kemarau tahun 2025 akan dimulai pada 11 Juni dan mencapai puncaknya pada bulan Juli hingga Agustus. Apel ini dilakukan sebagai langkah awal untuk mempersiapkan musim ini.

Gubernur Agustiar Sabran menekankan pentingnya kesiapsiagaan menyeluruh dari seluruh pemangku kepentingan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Ia meminta para bupati dan wali kota, khususnya di daerah yang rentan terhadap Karhutla, untuk memastikan bahwa personel, sarana pendukung, dan anggaran operasional semuanya tersedia.
Kita tidak boleh lengah. Kesiapan dini akan menentukan seberapa baik kita menangani dan menangani Karhutla. Gubernur tegas, “Saya minta pemerintah daerah segera menetapkan status siaga darurat jika situasi mengharuskan, sehingga penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan terkoordinasi.”
Selain itu, gubernur menekankan bahwa memerangi Karhutla adalah tugas bersama dari semua pihak, mulai dari pemerintah, TNI/Polri, bisnis swasta, dan masyarakat umum.
Karhutla adalah ancaman yang sebenarnya yang memerlukan tindakan kolektif. Sinergi yang kuat, inovasi berkelanjutan, dan tindakan yang direncanakan di lapangan sangat penting. Dia menyimpulkan, “Mari kita kuatkan kerja sama untuk menghilangkan kabut asap di Kalimantan Tengah, menuju “Kalteng Berkah, Kalteng Maju”, dan turut berkontribusi dalam membangun masa depan Indonesia yang gemilang.”
Jajaran Forkopimda Provinsi Kalteng, perwakilan instansi vertikal, TNI-Polri, dan unsur-unsur terkait lainnya menghadiri apel tersebut. Selain itu, apel digabungkan dengan pengecekan kesiapan pasukan dan peralatan penanggulangan karhutla untuk meningkatkan kesiapan menghadapi kebakaran lahan dan hutan.