Menu

Mode Gelap
Sebanyak 70 Orang di Kentucky, AS Tewas usai Diterjang Tornado Dahsyat Kemendag Cabut Larangan Penjualan Minyak Goreng Curah Berita Populer: Uji Coba Gage ke Anyer-Kunjungan Wisman 2022 Diprediksi Rendah Bosen Kerja Kantoran? Jadi Atlet MMA Aja! Di Negeri Sawit, Minyak Goreng Tak Terjangkau Belum Punya Mobil saat Merintis Karier, Andre Taulany: Ke Mana-mana Naik Angkot

Pendidikan

BAGAIMANA KAMPUS BERDAMPAK? TRANSFORMASI PENDIDIKAN TINGGI DI INDONESIA: PERWUJUDAN

badge-check


BAGAIMANA KAMPUS BERDAMPAK? TRANSFORMASI PENDIDIKAN TINGGI DI INDONESIA: PERWUJUDAN Perbesar

Kampus Berdampak adalah program yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) untuk menangani masalah kualitas pendidikan tinggi di Indonesia saat ini, serta relevansinya dengan masyarakat.

Program yang baru diluncurkan oleh Kemdiktisaintek dan Ditjen Dikti merupakan lanjutan dari inisiatif Kampus Merdeka sebelumnya. Program terbaru ini diharapkan dapat meningkatkan daya kampus dan memberikan dampak langsung pada masyarakat, industri, dan dunia usaha. Mereka juga diharapkan dapat mendukung ekosistem riset dan inovasi yang berkontribusi pada pembangunan bangsa.

Brian Yuliarto, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), menekankan pentingnya peran perguruan tinggi sebagai kampus yang berdampak nyata pada masyarakat dan pembangunan daerah, seperti yang diungkapkan di kemendikti.go.id. Ia juga menyatakan bahwa setiap perguruan tinggi di Indonesia harus memiliki konsep kampus berdampak. Kampus harus memiliki kemampuan untuk menangani tantangan zaman yang semakin kompleks, seperti krisis iklim, disrupsi teknologi, dan dominasi AI. Menurutnya, satu-satunya cara bagi negara ini untuk menjadi negara maju adalah dengan menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi.

Kamus tidak boleh ditutup. Saya sangat bersyukur bahwa kampus ini tidak memiliki gerbang; ini adalah bukti bahwa orang-orang di sekitarnya dapat ikut merasakan manfaat dari kehadiran perguruan tinggi. Menteri Brian menyatakan, “Kami mendorong agar perpustakaan dibuka untuk umum, bahkan di hari libur, agar budaya membaca dan berpikir kritis tumbuh di masyarakat.”

Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Fauzan, yang dikutip dari situs web yang sama, menyatakan bahwa kemajuan kampus bergantung pada semangat kerja sama dan inklusi.Untuk mencapai tujuan ini, mereka merancang program yang disebut Diktisaintek Berdampak sebagai pengembangan dari Kampus Transformatif. Fungsi sosial kampus dan kolaborasi lintas sektor ditekankan dalam program ini untuk mendorong kemajuan strategis masyarakat Indonesia.

Fauzan menyatakan bahwa Indonesia akan menjadi negara hebat jika semua pihak bekerja sama, terutama lewat inisiatif seperti Diktisaintek Berdampak.

Stella Christie, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), mendorong pemerintah daerah dan pemangku kepentingan di bidang pendidikan tinggi, sains, dan teknologi untuk menggunakan penelitian yang dilakukan oleh perguruan tinggi yang ada di daerah mereka. Diharapkan penelitian ini dapat diterapkan pada program atau kebijakan pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa depan.

Menurut Wamen Stella Christie, Kemdiktisaintek akan terus berusaha untuk memperluas riset yang telah dilakukan oleh perguruan tinggi agar dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Menurutnya, pemerintah daerah dapat menjadi off taker dari riset perguruan tinggi yang sesuai dengan kebutuhan lokal.

Salah satu tantangan kita saat ini adalah bagaimana riset dapat berkembang secara sistematis. Oleh karena itu, kesinambungan diperlukan. Secara keseluruhan, setiap masalah yang muncul di daerah biasanya memiliki pakar di universitas, kata Wamen Stella.

Apa jenis dampak kampus?

Program Campus Impact dicanangkan oleh Kemdiktisaintek dengan tujuan untuk menjadikan perguruan tinggi di Indonesia tidak hanya bertanggung jawab untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi, tetapi juga menjadi pusat penyelesaian masalah ekonomi, sosial, dan lingkungan masyarakat. Dengan melibatkan berbagai pihak, seperti masyarakat, dunia bisnis, dan pemerintah daerah, program ini lebih mengarah pada pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemajuan bersama. Tujuan Kampus Berdampak adalah mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan.

Menurut laman kemdiktisaintek.go.id, ini sejalan dengan visi Kemdikti, yang disebut sebagai “Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang Berdampak, Inklusif, dan Adaptif untuk Membangun Fondasi Transformasi Sosial dan Ekonomi Berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.” Dalam acara “Ngopi Bareng” dengan media pada 29 April 2025, Khairul Munadi, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, mengatakan bahwa gerakan “Kampus Berdampak” adalah

Kutipan ini menjadi pengingat bahwa ilmu pengetahuan tidak boleh hanya disimpan dalam buku atau peringkat akademik; itu harus dihidupkan dan berdampak dalam kehidupan nyata. Universitas harus menjadi bagian integral dari masyarakat dengan berfungsi sebagai suluh peradaban, menerangi jalan, menyatukan harapan, dan menjadi ruang bagi tumbuhnya perubahan.

Kampus yang memiliki dampak signifikan adalah kampus yang tidak hanya menghasilkan lulusan, publikasi, dan ranking global, tetapi juga mentransformasi kehidupan masyarakat. Perguruan tinggi diharapkan menjadi pusat penyelesaian masalah bagi masyarakat dan menjadi penggerak inovasi sosial dan ekonomi yang berkelanjutan. Khairul Munadi, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), mengatakan, “Kemudian paling tidak kalah penting juga menjadi mediator kolaborasi antar pihak.”

Dibandingkan dengan kampus bebas

Kemdiktisaintek sebelumnya meluncurkan Kampus Merdeka, yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih cara mereka belajar, seperti magang, pertukaran pelajar, dan kegiatan lain di luar kampus yang relevan dengan program studi mereka. Mahasiswa di kampus bebas memiliki kesempatan untuk berkembang di luar ruang kelas. Ini membuat mereka siap menghadapi tantangan di dunia kerja.

Kampus Berdampak tidak hanya terbatas pada pembelajaran dan pengembangan siswa. Ini lebih menekankan hasil pendidikan yang berdampak langsung pada masyarakat dan lingkungan sekitar. Tujuan Kampus Berdampak adalah untuk mendorong institusi pendidikan tinggi untuk menjadi aktor perubahan yang aktif dalam memecahkan masalah-masalah nyata yang dihadapi masyarakat. Kampus Berdampak berfokus pada apa yang kampus lakukan untuk masyarakat secara keseluruhan, sedangkan kampus merdeka berfokus pada kebebasan akademik.

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

STRATEGI BARU DIBUTUHKAN DI GORONTALO UNTUK MEMPERTAHANKAN PRODUKSI CABAI

10 Juni 2025 - 11:20 WIB

PEMKAB GORONTALO MENAWARKAN DUKUNGAN KEJARI KEPADA MBG

10 Juni 2025 - 10:52 WIB

GUSNAR ISMAIL MENINJAU KEMAMPUAN PEMBAKARAN LIMBAH B3, YANG MENURUNKAN PENCEMARAN UDARA DAN MENINGKATKAN PAD

9 Juni 2025 - 11:05 WIB

PEMPROV GORONTALO MENGATASI SAMPAH MELALUI PEMBENAHAN TPA

9 Juni 2025 - 10:38 WIB

SATU WAKIL DARI GORONTALO DIPILIH UNTUK BERPARTISIPASI DALAM KEJUARAAN KURASH

9 Juni 2025 - 10:34 WIB

Trending di Berita